top of page

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN


Saat itu, diawal Januari 2003, disore yang penat aku pulang dari kantor tempatku bekerja di jalan Gatot Subrato Jakarta Selatan. Seperti hari-hari sebelumnya aku pulang kantor tak ada perbaikan terhadap pekerjaan dan nasibku, maklum aku sudah menginjak tahun ketiga nonjob alias tidak ada jabatan di kantor tempatku bekerja mengabdi sudah 21 tahun lebih. Rasanya sudah banyak perubahan dalam diriku, dulu aku sangat akrab dengan kesibukan, pergaulan luas dan teman-teman yang banyak dan tentunya rezeki yang cukup memadai, itu terjadi sebelum tahun 2001. Kini sudah memasuki tahun 2003, kondisi itu semua sudah berlalu. Yang jelas kini segalanya telah berbeda, kondidsi keuangan yang paspasan, dengan tanggungan anak dua orang dibangku kuliah, dua orang duduk dibangku SLTA dan masih ada si bungsu yang masih SD.

Ketika aku sampai di depan rumahku, sekilas agak sepi, tetapi seperti ada suara-suara kegaduhan didalam rumah, sempat aku bertanya dalam hati apa gerangan kok ada suara-suara ribut ribut ini tidak lajim dalam keluargaku. ubhanalloh, apa yang sedang terjadi saya dapatkan anaksulungku yang kala itu masih duduk kuliah disemester terakhir salah satu Universitas swasta di Jakarta, tergeletak dengan mulut yang komat-kamit, berbicara tidak jelas. Sementara itu isteri saya sudah sangat kebingungan dan dirumah sudah banyak tetangga berdatangan. Anak saya merintih semakin tidak karuan, sambil mengoceh dia berbicara tidak karuan dan tidak jelas. Kata salah seorang tetangga anak saya dalam keadaan kesurupan, ada roh atau mahluk halus apalah namanya masuk ke jasad anak saya. Saya sebenarnya saat itu tak begitu perduli dengan hal-hal seperti itu, bahkan cendrung tidak mempercayainya. Sebentar kucoba analisa apa yang terjadi pada anak saya itu, kalau memang dia sakit sakit apa dan apa sebabnya. Salah seorang tetangga saya, yang dikenal dengan seorang tabib dan katanya para normal, mencoba menenangkan anak saya dengan berbagai upaya termasuk membaca mantra-mantra. Beberapa saat kelihatannya anak saya mulai agak diam dan tidak begitu banyak mengoceh lagi. Seketika sang paranormal, mengatakan bahwa memang seperti ini sudah biasa dia tangani, tidak apa-apa, nanti sembuh karena mahluk halusnya sudah di usir bahkan sudah dia siksa katanya. Sambil beranjak pulang kerumah dia berucap, kalau nanti masih terulang dia akan tangani lagi dan sekalian mau membersihkannya. Tak lama setelah sampai dirumahnya, saya yang merasa berterima-kasih kepadanya yang dapat menolong anak saya menyusul sambil membawa amplop yang berisi gambar sudirman mengucapkan terima-kasih atas pertolongannya. Katanya tidak apa-apa, sudah sembuh itu, kapan-kapan saya disuruh kerumahnya supaya akrab dengan dia. Insya Allah kata saya, sambil bergegas keluar dari rumahnya hati ini rasanya sudah mulai tenang.

Setiba dirumah, apa yang saya dapatkan ternyata tetangga sudah pada pulang, tinggal isteri dan ke empat anak saya, karena salah seorang anak saya kuliah diluar Jakarta, tepatnya di Medan.Anak saya mulai mengoceh lagi, bahkan dia berucap, katanya bapak tadi yang mengaku paranormal tersebut, bukan apa-apa dan dia tidak berbuat apa-apa, bahkan katanya dia itu menolong hanya mengharapkan imbalan materi semata. Anak saya semakin aneh dan bertingkah tidak karuan bahkan meronta-ronta seakan mau berontak.. Saya sejenak berdiam, ya Alloh apa yang terjadi pada anak saya. Baru setelah itu isteri saya bercerita, tadi sore anak saya pulang dari belajar bersama teman-temannya, dia diantar oleh seorang anak yang berseragam sekolah sampai keteras rumah dengan menggunakan motor yang sehari-hari digunakan oleh anak saya. Kata isteri, begitu dia parkirkan motornya dan anak saya turun, dia berkata bahwa anak saya tadi dia temukan tergeletak kecelakaan akibat terjatuh dari motornya. Seketika itu pula dia minta permisi pulang tanpa memperkenalkan diri.

Dari keterangan isteri saya tersebut, saya tak banyak berpikir lagi langsung saya bawa ke dokter terdekat. Setelah diperiksa dokter, sebenarnya anak saya tidak apa-apa, namun untuk lebih meyakinkan, dia menyarankan untuk diperiksa lebih lanjut ke rumah sakit yang lebih besar untuk dilakukan scanning, karena ada indikasi kepala anak saya terbentur pada saat terjatuh dari motornya. Dirumah sakit anak saya dirawat selama dua hari, setelah itu diperbolehkan pulang. Setiba kembali dirumah, hati saya sebenarnya sudah mulai tenang, anak saya sudah sehat dan normal kembali. Keadaan seperti itu ternyata berlangsung tidak lama. Keadaan anak saya mulai menunjukkan hal-hal yang lebih aneh lagi selain sering mengoceh, ditambahlagi dia bermain hal-hal gaib yang selama ini tidak masuk diakal saya, sepertinya dia dapat berkomunikasi dengan mahluk-mahluk halus, dia tidak bisa tidur, sering melamun, tetapi dilain waktu dia bisa ceramah. Berbagai upaya sudah kami lakukan untuk mengobatinya, termasuk mendatangi para kiayi, paranormal, dokter bahkan terhitung sudah puluhan kiayi dan paranormal. Hasilnya tidak banyak membantu. Disamping itu anak-anak dan isteri sudah tidak kerasan lagi tinggal dirumah, perasaan mereka sepertinya diteror kalau ada dirumah. Alhasil selama hampir dua bulan kami terpaksa pindah rumah dari rumah saudara yang satu ke rumah saudara yang lain. Pada hal sebenarnya kami masih punya rumah dua lagi, ditambah ada rumah kontrakan empat, selain yang kami tempati selama ini. Tetapi itu semua tidak bisa kami tinggali, karena memang masih dihuni oleh orang lain. Kami saat itu benar-benar tidak memiliki rumah untuk ditinggali.

Dalam stuasi seperti itu, ketika saya harus membawa anak saya ke kantor, salah seorang teman yang sudah mengetahui permasalahan yang saya hadapi, dia menyarankan untuk mencoba membawa anak saya ketetangganya yang ada di Cimanggis, namanya Ir. Antono Basuki. Dibenak saya apa ini tidak salah, penyakit anak saya ini kan aneh, sehingga lebih cocok dibawa ke Kiayi, atau paling tidak ke paranormallah begitu, tetapi itupun sudah saya lakukan bukan hanya kesatu atau dua Kiayi dan paranormal yang sudah kami bawa, toh hasilnya masih begitu-begitu tidak ada perkembangan kearah kesembuhan. Akhirnya, daripada tidak ada lagi, saran teman saya tersebut saya terima. Hari itu langsung saya bawa ke rumah pak Ir. Antono Basuki di Cimanggis, Bogor.

Kesan pertama saya ketika sampai dirumah pak Antono, beliau bukanlah seorang Kiayi, apalagi paranormal. Beliau tidak memperlihatkan simbol – simbol layaknya seorang Kiayi atau paranormal dan memang beliau kurang lebih seperti aku ini pegawai kantoran, tepatnya pegawai di perusahaan milik pemeritah. Tetapi apa yang saya tangkap dari pembicaraannya beliau orang yang penuh kesederhanaan dan terutama keikhlasannya. Kata-kata yang masih sangat terkesan bagi saya, sebenarnya anak saya tidak sakit dan apa yang dialami keluarga saya adalah bentuk ujian dari Yang Maha Kuasa, karena katanya Alloh sangat sayang pada hambanya. Kalau ujiannya sudah lulus maka permasalahan yang tengah kami hadapi akan berakhir. Untuk bisa lulus ujian ini, maka mau tidak mau harus dicari jawabannya. Jawabannya adalah mendekatkan diri kepada yang Khalik, Alloh swt. Karena Allohlah tempat mengadu dan mohon pertolongan. Beberapa kata kunci beliau sampaikan yaitu meraih kesabaran. Karena Alloh SWT mengatakan bahwa orang sabar dekat denganNya, dan jadikanlah salat dan sabar sebagai penolong. Oleh karena itu untuk mendekatkan diri kepada Alloh, perlu banyak banyak sabar dan sholat, dan bersama kesulitan ada kemudahan. Saya pikir saya harus lebih banyak berkonsultasi dengan beliau. Untuk bisa sering konsultasi, saya perlu mencari tempat tinggal yang dekat dengan beliau. Alhamdulillah kami menemukan rumah untuk dikontrak selama 4 bulan tak jauh dari rumah pak Antono. Sejak saat itu kami tinggal disuatu rumah type 45 yang betul-betul masih asli.Tinggal dirumah ini saya dan isteri bersama empat anak, rasanya sudah betul-betul mendapatkan ketenangan, Hari demi hari kami lalui dengan suka cita, meskipun masing sering terjadi hal-hal yang belum saya fahami. Sampai diasuatu hari ketika sedang membersihkan rumah kami yang sudah lama ditinggal, tiba-tiba anak saya sepertinya mau pingsan dengan raut muka pucat pasi, seraya melapalkan kalimah tauhid lailaha illalloh, dia dengan suara lirih mengatakan pah, pah, saya mau dipanggil mengahadap Alloh, sekujur tubuhnya menggigil dan suararanya perlahan-lahan memohon kepada kami agar mengihlaskan kepergiaanya. Suaranya mulai melemah, saya sekeluarga sudah sangat cemas dan ada yang sudah menangis, tiba-tiba anak saya dengan suara lirih pelan mengatakan agar saya memohon pada Alloh apa saja terserah. Saya ihklas apapun yang terjadi pada anak saya, karena dia adalah milik Alloh, disaat yang sama seraya mohon agar anak saya tetap hidup dan diberi dia kesempatan untuk mencari amal sebagai bekalnya nanti ketika mengahadap Alloh. Alhamdulillah, pelan-pelan wajahnya terlihat berubah dan napasnya mulai normal, beberapa saat anak saya sudah sehat kembali.

Hari-hari selanjutnya kami hadapi hidup ini sudah mulai tenang, meskipun belumlah dapat dikatakan dinormal, karena satu ujian selesai muncul ujian selanjutnya. Sampai suatu saat ketika disuatu malam sekitar jam 23, kami dikejutkan lagi dengan peristiwa yang sama seperti terjadi sebelumnya anak saya hendak dipanggil Alloh sang Khalik menghadapnya, dengan suara lirih anak saya berpesan sebelum dia dipanggil, dia mohon agar gurunya pak Antono bisa bertemu. Saat itu juga kami segera menghubungi beliau melalui telepon. Alhamdulillah, tidak sampai 5 menit beliau sudah tiba dirumah kami karena memang jaraknya hanya sekitar 8 rumah dari kediaman kami. Sejenak saya perhatikan beliau terkesima menyaksikan apa yang terjadi pada anak kami. Saya mengharapkan akan terjadi suatu mukjijat seperti ketika dulu di rumah kami yang lama. Alhamdulillah, tak henti-hentinya saya bersyukur menyaksikan apa yang terjadi, pelan-pelan anak saya sehat kembali seperti sedia kala. Saat itu pak Antono mengatakan apa yang terjadi malam ini adalah semua rencana Alloh dan hanya Alloh sendiri yang tau. Selanjutnya beliau berpesan agar keluarga kami berusaha lebih dekat lagi kepada Alloh.

Rupanya kejadian dimalam itu, merupakan bentuk ujian yang amat berat bagi keluarga kami dan kami berusahan pasrah hanya menggantungkan diri hanya semata-mata kepadaNya. Subhanalloh, tak berselang lama beberapa hari setelah itu kami sudah bisa kembali tinggal dirumah kami. Sejak saat itu kehidupan kami mulai normal dan kontrak yang sudah kami bayar untuk 6 bulan, dengan kebaikan pemiliknya dikembalikan sewa 3 bulan sisanya.

Kisah ini kutulis dalam kesendirianku di Banua, kota Banjarbaru Kalimantan Selatan tempat aku bertugas saat ini. Aku diberi amanah untuk menahodai instansi pusat yang menangani tenaga kerja Indonesia meliputi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sementara aku di Banjarbaru, keluargaku di Jakarta. Anakku pertamaku yang ”sakit” dulu kini bekerja di perusahaan sewasta, anak nomor dua sudah berkeluarga dan bekerja di Bank milik Pemda, sedang nomor 3 bekerja di salah satu Bank Nasional di Jakarta, dan nomor 4 masih menyelesaikan kuliahnya di semester VIII, sedang sibungsu masih duduk di bangku di kelas 3 SMP. Maha besar Alloh pemilik segalanya, tiada yang dapat aku katakan kecuali Alloh maha benar dengan segala firmannya ” Alloh bersama orang sabar dan bersama kesulitan itu ada kemudahan”.

Banjarbaru, Januari 2009

Ir. M. Bisman Harahap, MA

190 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page